Realisasi Replanting Sawit di Muaro Jambi Belum Mencapai Target

oleh -
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Muaro Jambi, Nur Subiyantoro
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Muaro Jambi, Nur Subiyantoro.

Jambipers.com, Muaro Jambi – Program replanting kelapa sawit yang digulirkan pemerintah pusat ternyata tidak berjalan mulus. Masih banyak petani sawit yang enggan mengikuti program peremajaan tersebut lantaran takut kehilangan penghasilan.

“ Yang jadi kendala saat replanting itu kan semua sawit ditumbang dan diganti dengan tanaman baru. Baru bisa menghasilkan minimal 3 tahun, nah selama itu petani tidak ada penghasilan,” kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Muaro Jambi, Nur Subiyantoro, saat ditanyai Senin (9/11/2020).

Nur Subiyantoro mengatakan, untuk menjawab kekhawatiran para petani tersebut, pihaknya telah melakukan kolaborasi dengan Dinas Hortikultara dan Tanaman Pangan Muaro Jambi. Solusi yang ditawarkan dalam kolaborasi ini adalah mengajak petani untuk memproduksi tanaman pangan di lahan sawit yang direplanting.

“ Kita siasati dengan memberi bantuan bibit untuk dijadikan tanaman tumpang sari, kita bekerja sama dengan Dinas pertanian. Harapan Kita, semoga ke depan masyarakat semakin banyak yang mau mereplanting lahan sawit mereka,” kata Nur.

Baca Juga : Polda Jambi Gagalkan Pengiriman Narkotika Seberat 19,4 Kg

Nur menjelaskan, program replanting tanaman sawit di Kabupaten Muaro Jambi selama ini sudah terlaksana. Ribuan hektar lahan milik petani yang tergabung dalam Gapoktan maupun Koperasi telah selesai direplanting.

“ Untuk Muaro Jambi Alhamdulillah dari target 5000 hektar, sudah 2084 hektar lebih lahan sawit milik masyarakat yang di-replanting,” katanya.

Angka luasan lahan yang direplanting tersebut belum termasuk dengan program yang sedang berjalan tahun ini. Adapun luasan lahan sawit yang sedang direplanting tahun sekitar 1200-an hektar lebih.

“ Jadi jika ditotal ada 3200-an hektar. Setiap hektar lahan masyarakat disubsidi bantuan sebesar Rp30 juta. Bantuan tersebut dari kementerian yang disalurkan langsung ke petani melalui Koperasi ataupun Gapoktan,” ujarnya.

Penulis: Raden Hasan Efendi

No More Posts Available.

No more pages to load.