Gubernur Sumut Ajak Insan Pers Kawal Target Pemerintah

oleh -
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bersilaturahmi dengan insan pers di Posko (GTPP) Covid-19 Sumut.(ist)
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bersilaturahmi dengan insan pers di Posko (GTPP) Covid-19 Sumut.(ist)

Jambipers.com Medan – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi mengajak para insan pers untuk terus mengawal roda Pemerintahan Provinsi Sumut agar dapat bekerja sesuai target. Ajakan itu disampaikan ketika bersilaturahmi dengan insan pers di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Selasa (30/6/2020).

Edy Rahmayadi mencontohkan target di bidang pangan. Saat ini, ada produksi pangan yang defisit dan surplus. Bahan pangan surplus di antaranya beras, cabai merah, cabai rawit, daging ayam, telur dan ayam goreng. Sementara bahan yang defisit yakni bawang merah, bawang putih, gula pasir, daging sapi atau kambing.

Ke depan, bahan pangan yang defisit diharapkan surplus untuk mencukupi kebutuhan daerah maupun daerah lain. Untuk itu, hal yang ditargetkan tersebut diharapkan dipantau para insan pers.

“ Target harus tercapai, wartawan perlu memantau target (Pemprov Sumut) tercapai atau tidak. Kalau target tercapai masyarakat sejahtera. Kalau ada yang tak benar, pers yang mengawal. Berikan informasi yang benar dan jujur kepada rakyat,” ujar Edy Rahmayadi, Selasa (30/6/2020).

Para insan pers turut diminta agar memberikan pendapat mengenai penanganan pandemi Covid-19. Gubernur juga telah meminta pendapat dari berbagai unsur masyarakat. pada dasarnya, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, dibutuhkan dukungan dan kontribusi setiap masyarakat termasuk pers.

“ Saya ingin pendapat. Saya ingin tahu karena saya tidak bisa memutuskan sesuatu tanpa pengetahuan. Mengatasi Corona ini harus semua, tidak boleh satu persatu termasuk rakyat ini. Kalau hanya posko ini yang bekerja, rakyat juga harus berkontribusi, sampai kapanpun tidak selesai,” ujarnya.

Selain itu, Gubernur juga menyampaikan mengenai perkembangan draf konsep new normal. Draf sudah dikirim ke Gugus Tugas Pusat dan sedang dipelajari. Kata Gubernur, draf yang dikirimkan adalah hasil koreksi dan masukan dari kabupaten/kota. Draf disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah.

“ Saya senang bottom up, tidak top down, itulah produk (draf) saya bikin dan saya sebar ke kabupaten/kota, kita memerlukan perspektif masing-masing daerah, normal baru setelah keputusan dari Jakarta, kabupaten/kota sudah harus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada seluruh rakyat,” katanya.

Edy Rahmayadi lantas mencontohkan konsep new normal. Misalnya di bidang pendidikan, rapid test seluruh guru, sterilisasi secara periodik, penyediaan masker dan alat pengukur suhu tubuh, pengaturan tempat duduk, dan lainnya. Di bidang ekonomi misalnya pembatasan jam operasional, sterilisasi pasar, sosialisasi sistem pembayaran non tunai, dan lain sebagainya.

Salah satu wartawan yang hadir, Erris mengharapkan, komunikasi yang lebih baik dengan pejabat Pemprov Sumut. Lantaran pers membutuhkan data dan informasi untuk disampaikan kepada masyarakat.

“ Kita sebagai wartawan ingin ke depan ada komunikasi yang lebih baik dengan pejabat Pemprov Sumut,” kata Erris.

Wartawan lainnya, Benny Pasaribu menyampaikan hal senada. Dia mengharapkan penyampaian informasi yang berasal dari Pemprov Sumut harus lebih baik lagi. Menurutnya ada informasi yang diinginkan masyarakat. Informasi tersebut harus terbuka, sehingga bisa disebar kepada masyarakat yang membutuhkan.(red)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.