Jambipers.com, Muara Bulian – Wakil Bupati Batanghari H. Bakhtiar, S.P., menghadiri kegiatan pemusnahan barang bukti Narkoba di Lapangan Kantor Kejari Batanghari, Rabu (24/04/2024). Barang bukti yang dimusnahkan itu merupakan barang bukti tindak pidana Narkoba yang mana perkaranya telah diadili dengan putusan berkekuatan hukum tetap (Incraht).
Hadir juga dalam acara pemusnahan barang bukti tersebut yakni, Kapolres Batanghari AKBP. Bambang Purwanto. S.IK, Dandim yang diwakili Danramil Muara Bulian, Ketua Pengadilan Agama Batanghari, Ketua Pengadilan Negeri Kabupaten Batanghari, Kepala BNNK Kabupaten Batanghari, Asisten I Setda Kabupaten Batanghari, Asisten III, dan Kasat Pol.PP
Wakil Bupati Batanghari H. Bakhtiar dalam sambutannya mengatakan bahwa Pemda Batanghari akan selalu bersinergi dalam hal keamanan dan kenyamanan di Kabupaten Batanghari dan mudah-mudahan dapat menjadikan sejarah bersama antar Forkompinda akan tetapi yang menjadi tranding terus di Kabupaten Batanghari adalah Narkoba.
“Upaya pencegahan kita laksanakan terus-menerus jangan pantang menyerah, itulah dinamika kehidupan masyarakat kita dan juga menjadi tantangan bagi masyarakat kita se-Kabupaten Batanghari,” katanya.
Bakhtiar mengatakan, pemerintah daerah sangat mengharapkan semua unsur masyarakat untuk bersama-sama memerangi narkoba, baik itu pengedar maupun pemakai narkoba.
“Harus kita cegah dan berantas dengan cara melakukan hukuman. Hukuman kadangkala tidak membuat efek jera baik kepada pengedar maupun pengguna narkoba dan sekiranya ada paling sebagian kecil yang jera,” katanya.
Bakhtiar menyampaikan rasa prihatin karena narkoba telah menjadi trend bagi anak-anak muda, awalnya memang hanya ingin tahu dan akhirnya menjadi pecandu (pemakai). “Kondisi ini yang harus dilihat secara bersama, nanti ini menjadi upaya kita dan kita rembuk secara bersama bagaimana pelaksanaan pengentasan penurunan pemakaian narkoba,” katanya.
Lebih lanjut Bakhtiar menyebut bahwa dampak narkoba dapat menghilangkan kecerdasan anak-anak dan akal sehat mereka menjadi hilang ketika otaknya dari awal sudah jadi pecandu (pemakai) narkoba.
“Yang kita takutkan kalau anak-anak tingkat SD sampai SMP sudah pecandu (pemakai) narkoba karena anak-anak SD, SMP tidak punya nalar yang tinggi, itu yang kita takutkan, dan anak-anak juga bisa digunakan menjadi objek dari pada subjek para pelaku-pelaku narkoba ini yang harus kita cegah,” tutupnya.(Sam)
