Jambipers.com, Muaro Jambi – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Muaro Jambi secara perlahan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Namun, peningkatan IPM di kabupaten berjuluk Bumi Sailun Salimbai itu tidak begitu signifikan. Peningkatan IPM sepanjang tiga tahun terakhir tercatat hanya berada di angka 0,54 persen.
Data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik Muaro Jambi melaporkan bahwa pada 2019 capaian Indeks Pembangunan Manusia di Muaro Jambi tercatat di angka 69,1 persen. Sementara pada 2020 angka IPM di Muaro Jambi mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya menjadi 69,18 persen. Trend peningkatan IPM di Muaro Jambi kembali berlanjut setahun kemudian, di mana pada 2021 capain Indeks Pembangunan Manusia di Muaro Jambi tercatat pada angka 69,55 persen.
Kepala BPS Muaro Jambi, Irna Afrianti membenarkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia di Muaro Jambi pada 2021 mengalami peningkatan dibanding dua tahun sebelumnya. IPM di Muaro Jambi pada 2021 menempati peringkat ketujuh dari sebelas Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Jambi.
“Iya, indeks pembangunan manusia pada 2021 mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Capaian IPM pada 2021 menempati peringkat ketujuh di Provinsi Jambi,” kata Irna Afrianti kepada Jambipers.com, Selasa (02/08/2022).
Irna Afrianti menyampaikan, IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup masyarakat. IPM tersebut diukur dari empat komponen yaitu, angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah, harapan lamanya sekolah, dan pengeluaran perkapita.
“Indeks pembangunan manusia tersebut di lihat dari empat komponen, yaitu angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah, harapan lamanya sekolah dan pengeluaran perkapitanya,” katanya.
Ibu tiga anak itu menjelaskan bahwa angka harapan hidup menggambarkan kualitas kesehatan manusia di suatu wilayah, sedangkan rata-rata lama sekolah menggambarkan tingkat pendidikan penduduknya.
“Rata-rata lama sekolah di Muaro Jambi sekitar delapan tahun. Artinya bahwa rata-rata penduduk di Muaro Jambi bersekolah sampai sekitar kelas tiga SMP, dan kemungkinan banyak orang tua yang hanya lulusan SD. Akibatnya, SDM Muaro Jambi akan bekerja di sektor-sektor atau jabatan informal yang tidak memerlukan ijazah tinggi. Ini terbukti bahwa sektor yang menyerap tenaga kerja kebanyakan di sektor pertanian,” katanya.
Irna Afrianti mengatakan, harapan lamanya sekolah untuk Muaro Jambi pada 2021 sekitar 12,84 tahun. Angka itu menggambarkan potensi bahwa anak-anak yang masih bersekolah bisa sampai lulus SMA dan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
“Harapan lamanya sekolah di Muaro Jambi lebih rendah dari Kota Jambi, beda tiga tahun dengan kita. Harapan lama sekolah di Kota Jambi sudah lima belas tahun,” tandas perempuan kelahiran Surabaya itu.
Penulis: Raden Hasan Efendi