Jambipers.com, Muara Bulian – Wakil Bupati Batanghari H. Bakhtiar, S.P menyambut Kunjungan Kerja (Kunker) Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan ke Desa Simpang Jelutih, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari, Jambi, Selasa (02/08/2022).
Selain Wakil Bupati, Kunker Mendag Zulhas tersebut turut disambut oleh Gubernur Jambi beserta jajaran, Pj Bupati Tebo, Forkompimda Jambi, dan Forkompimda Batanghari.
Kehadiran perdana Mendag Zulhas ke kabupaten berujuluk Bumi Serentak Bak Regam ini dalam rangka peletakan batu pertama revolusi teknologi pengelolaan minyak sehat (SPOT Technology) di PT Nusantara Green Energy, Desa Simpang Jelutih.
Dalam sambutannya Wabup Bakhtiar mengucapkan terima kasih kepada Mentri Perdagangan yang datang bersama rombongan dan menyatakan ucapan syukur atas pembangunan PT Nusantara Green Energy.
“Kami selaku pemerintah daerah menyampaikan ke pak mentri bahwa untuk ketersediaan bahan baku di Batanghari ini memang lebih banyak. 32 persen wilayah Kabupaten Batanghari ini ditanami kelapa sawit. Saat ini, tercatat 173 ribu hektare di daerah ini kelapa sawit dan pabriknya berjumlah 12 perushaan dengan kapasitas 45 ton per jam,” kata Wakil Bupati Batanghari, Bakhtiar, Selasa (02/08/2022).
Dikatakan Bakhtiar, dari 173 ribu hektar, hanya 37 persen wilayah kebun perusahaan, selainnya kebun masyarakat dan plasma dari pada perusahaan. “Dengan kehadiran pabrik ini, mudah-mudahan bisa berkembang hingga ke kebun masyarakat,” jelasnya.
Bakhtiar menyebut, dengan adanya pabrik tersebut maka tidak menutup kemungkinan kalau membangun pabrik dengan kapasitas 45 ton per-jam masih terbuka 8 unit pabrik lagi. “Jika kita membangun pabrik dengan kapasitas 10 ton per jam berarti lebih banyak lagi,” ujarnya.
Dijelaskan lagi oleh Bakhtiar, di Kabupaten Batanghari dengan luas wilayah kawasan hutan seluas 42 persen dari luas wilayah Batanghari, itu ada hutan tanaman industri, HTR mau pun hutan Desa.
“Saat ini, lahan tersebut belum terkelola dengan baik. Ini membuka kesempatan kita untuk pengembangan energi ke depan yang bisa ditanami kayu-kayu dan tanaman pangan lainnya, jelasnya.
Lebih lanjut Bakhtiar menyampaikan, begitu juga sebaliknya, ada tanaman yang saat ini masih berada di dalam kawasan hutan diantaranya tanaman kelapa sawit.
“Kalau kita mencoba pengembangan pangan dan energi, terlepas kemungkinan bahan bakunya tersedia di daerah ini. Jadi kalau kita mengembangkan premium, bio diesel dan segala macamnya bisa tersedia di Batanghari,” sebutnya.
Bakhtiar berharap melalui kunker Mendag Zulhas ini mampu membuka peluang investasi industri di Provinsi Jambi khususnya di Bumi Serentak Bak Regam. Selain itu, kehutanan, peternakan dan perikanan juga menjadi penyumbang devisa negara mau pun penyumbang penyediaan bahan baku industri di Batanghari.
” Pengelolaan bahan pangan baik itu pangan segar dan bahan baku industri mudah-mudahan bisa kita inisiasi pengembangannya ke depan di Provinsi Jambi,” pungkas Bakhtiar.(Sam)